Tahun baru 2010 ini mungkin amat berarti bagi umat manusia di dunia tidak terkecuali di
Saya masih ingat, bagi orang kampung seperti saya, tahun baru adalah soal hiburan di TV yang lain dari biasanya ditambah banyaknya terompet (yang sebagian penjualnya adalah tetangga dikampung). Namun jika kita melihat sekeliling, kondisi
Apa sih masalahnya kalau kita merayakan tahun baru ?? Ya tentu tak ada masalahnya. Yang jadi masalah, sayang sekali jika ditahun baru dengan berbagai harapan, ucapan berubah dan segala janji perbaikan yang sudah diucapkan, kita justru bangun terlambat sekolah ataupun kerja karena terlalu asyik berpesta semalam suntuk. Tidur berkepanjangan dan bermalas-malasan ditahun baru. Bagaimana mau berubah kalau tahun yang baru diawali dengan berbagai hal yang bertolak belakang dengan janji akhir tahun.
Melihat korban gempa bumi di Padang (SUMBAR), serta berbagai musibah dan kesulitan hidup yang melanda Indonesia, rasanya terlalu naif jika kita masih tidak mau peduli pada kondisi sekitar dan memilih untuk asyik dan terbuai dalam kehidupan pribadi kita semata.
Sobat Madani kebanyakan di golongan anak muda tidak peduli akan godaan apa saja yang muncul pada tahun baru itu. Tak terkecuali maksiat semakin mewabah sehingga anak muda nengeluarkan dalil (STMJ) shalat terus maksiat jalan ,mementingkan kesenangan dulu dibandingkan kepentingan sekolah,tahun baru dianggap sebagai moment untuk bersenang-senang,mereka akan memaksakan diri untuk mengadakan pasta(atau minimal bersenang-senang dalam bentuk apapun) dan biasanya disini akan muncul sisi negatif. Sisi negatif ini adalah godaan,godaan untuk melakukan sesuatu diluar batas norma.
Sebanarnya tahun baru itu bukan untuk berfoya-foya yang malahan menghabiskan waktu dan dana,dan itu tidak penting. Semestinya kita malahan merenungkan diri karena kalu tahun baru itu datang maka semakin berkurang umur kita,dan apakah amal dan ibadah kita sudah banyak/cukup untuk nanti.